Ada sebuah teori yang mengatakan bahwa setiap manusia memiliki hubungan dengan manusia lainnya, yang jaraknya rata-rata hanya sejauh 6 orang. Artinya, jika ada dua orang yang tidak saling kenal, maka mereka dapat saling dihubungkan melalui maksimal 6 orang.
Misalnya, saya dengan Bill Gates hehe…
Kalau diteliti, kami akan terhubung dengan hanya berjarak 6 orang saja. Saya kenal dengan A, A kenal dengan B, B kenal dengan C, dan seterusnya hingga si F kenal dengan Bill Gates atau lebih singkat dari itu. Intinya maksimal 6 orang atau kurang dari itu.
Pasti Anda pernah bertemu dengan kejadian di mana teman Anda ternyata kenal dengan teman Anda yang lain, lalu bilang “ternyata dunia ini sempit” hahaha…
Itulah yang namanya teori Six Degrees of Separation.
Lalu, apa hubungannya dengan upaya memasuki zona resonansi yang lebih baik?
Begini…
Resonansi itu adalah keadaan di mana ketika suatu benda bergetar, lalu getaran itu merambat ke benda lain yang menyebabkan benda lain tersebut ikut bergetar. Contohnya pada garpu tala atau pada dawai/senar gitar, kalau alat-alat tadi digetarkan, maka alat-alat lain yang punya frekuensi hampir sama akan ikut bergetar juga.
Nah dalam hidup manusia, bagi saya zona resonansi ini juga ada.
Coba cek teman-teman dekat kita, bukankah dalam beberapa hal di kehidupan misalnya sifat, pemikiran, nilai-nilai yang dianut, bahkan hingga nasib, kebanyakan mereka mirip-mirip dengan kita?
Itu artinya kita kita semua seperti berada dalam sebuah zona, yang orang-orang di dalamnya punya frekuensi yang hampir serupa. alias kita saling beresonansi dengan getaran mereka.
Dalam perjalanan saya belajar tentang pengembangan diri atau dalam menuju ke impian-impian saya pun begitu. Saya selalu menganggap guru-guru saya atau para role model saya adalah orang yang sebisa mungkin saya temui langsung. Entah itu ikut kelas online/offline, ikut seminar/workshopnya, silaturahmi ke rumahnya, dll.
Saya mengupayakan agar sebisa mungkin sudah tidak ada jarak antara saya dengan beliau, atau beliau kenal saya secara langsung, bukan hanya saya yang kenal beliau. Indikatornya bagi saya mudah, kalau sudah bisa saling bercandaan, berarti sudah “nyambung” hahaha. Walaupun tetap memperhatikan adab saya sebagai murid ya…
Saya sering menyebut bahwa kalau sudah seperti itu artinya saya sudah berada dalam Ring 1. Saya telah memasuki zona resonansi baru dan asumsinya itu adalah zona yang lebih baik dari sebelumnya.
Ketika saya sudah masuk ke zona resonansi baru tersebut, saya perlahan-lahan akan terpengaruh dan perlahan-lahan bergetar pada frekuensi yang sama. Bahasa simplenya, adalah KETULARAN.
Entah kenapa saat sudah seperti itu, saya merasakan sendiri, atas izinNya percepatan belajar jadi meningkat, beberapa hal dalam hidup saya mulai membaik, mindset dan cara memandang dunia juga berubah, dan menjadi lebih aware dengan kemampuan yang dianugerahkan Tuhan kepada saya. Masih banyak lagi lompatan-lompatannya. Alhamdulillah…
Six Degrees Separation ini mengajarkan saya bahwa untuk bisa menjadi seperti guru-guru/role model saya, atau Anda mungkin ingin punya posisi sejajar dengan orang-orang yang Anda idolakan, sekaligus berkawan dengan mereka, itu bukan sesuatu yang mustahil dan bukan sangat jauh jaraknya. Karena kenyataannya memang jaraknya sangat dekat, nggak sejauh yang saya bayangkan dulu, lha wong cuma maksimal 6 orang saja, bahkan bisa kurang.
Dari sini juga, maka cara cepat untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam hidup adalah dengan memasuki zona baru yang lebih baik.
Bertemulah dengan role model Anda, simaklah pesan-pesan hidup mereka, bergurulah padanya, dan masukilah celah-celah untuk semakin dekat dengan zona resonansi mereka. Lalu masukilah zona resonansi kebaikan-kebaikan mereka, hingga suatu saat tiba-tiba kita diizinkanNya merasakan lompatan perubahan-perubahan hidup dan kebaikan-kebaikan yang sama dengan mereka….
Memasuki zona resonansi manusia saja atas izinNya bisa memperbaiki kehidupan.
Apalagi jika kita memasuki zona resonansiNya?
Sebuah PR untuk direnungkan…
Semangat mas Rosyiid, perbanyak catatan yang mencerahkan 😁
Siapppp, terima kasih ya